Bahasa Yang Digunakan Dalam Membuat Komik Adalah

Komik adalah bentuk elus rajah atau animasi yang mengungkapkan satu fiil nan memerankan cerita dalam urutan tertentu untuk menyodorkan pesan secara cepat dan ringkas mengenai kejadian atau kejadian-kejadian tertentu dengan intensi kerjakan memberikan informasi ataupun hiburan kepada pembacanya.

Komik (Pengertian, Unsur, Jenis dan Teknik Pembuatan)

Istilah komik terbit berbunga bahasa Yunani yakni komikus . Sedangkan dalam bahasa Perancis dikenal dengan comique , serta bahasa Inggris, yaitu Comic . Kata komik memiliki arti lucu ataupun gecul dan bagaikan kata benda artinya badut atau badut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prolog komik memiliki keefektifan kisah bercacah yang umumnya dimuat n domestik majalah, arsip publikasi, maupun kerumahtanggaan kerangka buku yang lazimnya mudah dicerna dan lucu.

Komik umumnya berbentuk wasilah tulang beragangan, masing-masing dibuat dalam panel dan dipisahkan makanya gang yang keseluruhannya merupakan kesatuan kisahan yang runtut. Gambar-gambar tersebut rata-rata dilengkapi dengan balon kata yang berisi ucapan yang disampaikan oleh inisiator dalam komik tersebut dan kadang diserti kisah umpama penjelasan yang berbentuk boks dan terpatri di comberan panel.

Gambar dalam komik kebanyakan berbentuk gambar kartun. Bersifat sederhana dan mempunyai alur kisah yang memuat pesan yang raksasa namun disajikan secara ringkas sehingga mudah dicerna. Komik menyenggangkan kisah-cerita yang tersisa, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik oleh momongan-anak asuh maupun insan dewasa.

Berikut definisi dan pengertian komik dari bilang sumber buku:

  • Menurut Sudjana dan Rivai (2015), komik adalah bentuk animasi yang mengungkapkan fiil dan memerankan satu kisahan dalam urutan yang damping dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memasrahkan hiburan kepada para pembacanya.
  • Menurut Gumelar (2011), komik adalah urutan-urutan rangka yang ditata sesuai tujuan dan filosofi pembuatnya hingga pesan ceria tersampaikan, komik cenderung diberi lettering nan diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
  • Menurut Elmy dkk (2010), komik adalah suatu animasi yang mengungkapkan suatu karakter yang memerankan cerita internal gosokan yang erat dan yakni berita berita bergambar, terdiri dari bineka kejadian dan kadangkala bersifat humor.
  • Menurut Sadiman, dkk (2010), komik adalah satu gambar interpretatif nan menggunakan simbol-simbol bikin mencadangkan suatu pesan secara cepat dan singkat atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
  • Menurut McCloud (1993), komik yakni gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (saling bersanding) dalam belai tertentu, bertujuan lakukan memberikan informasi dan atau mengaras tanggapan estetis dari pembaca.

Unsur-elemen Komik

Komik mempunyai anasir atau elemen tertentu yang menjadi syarat dasar nyata bahan-bulan-bulanan alias bagian-bagian yang membuat desain komik secara mendunia. Menurut Gumelar (2011), bilang unsur maupun molekul dasar sebuah komik adalah sebagai berikut:

  1. Space. Merupakan ruang internal komik. Ruang dapat maujud kertas, kanvas, dan urat kayu di media digital. Space berjasa andai tempat bagi budi dalam komik untuk mengamalkan operasi tertentu. Space komik dapat berukuran 11,4 x 17,2 cm; 13,5 x 20 cm; 14 x 21 cm atau makin besar dari ukuran tersebut sesuai dengan kebutuhan.
  2. Image. Merupakan bentuk, foto, ilustrasi, logo, simbol, dan icon yang mewujudkan komik. Image dalam komik dapat dibuat dengan gambar catatan tangan. Image yakni elemen yang terdepan dalam komik sebab image bisa menunjukkan sejumlah adegan yang ada intern komik.
  3. Teks. Yaitu simbol dari suara nan ada n domestik komik. Suara bisa berasal dari percakapan antar otak maupun efek suara minor dari adegan yang madya terjadi. Kritik yang bersumber berpangkal percakapan lazimnya ditulis kerumahtanggaan balon kata setiap tokoh komik. Teks harus ditempatkan dengan jelas agar mudah dibaca dan tidak mengganggu gambar dalam komik.
  4. Colour. Yakni warna privat komik. Pencorakan dibagi pun menjadi tiga yakni dandan kilauan nan berasal dari tiga cahaya corak penting (bangkang, hijau, biru), warna pewarna transparan nan dihasilkan maka itu catur corak utama utama (lazuardi, pink, asfar, dan hitam), dan warna tak transparan atau warna bukan retas pandang yang dari dari panca warna penting yakni putih, asfar, merah, spektakuler, dan hitam.
  5. Voice, Sound, Audio. Voice ialah hasil congor atau kata-alas kata yang dikeluarkan melalui ucapan oleh tokoh baik manusia, hewan, maupun makhluk lain. Sound adalah hasil bunyi apapun yang bukan dikeluarkan melalui bacot baik mulai sejak rabaan, hewan, benda elektronik, dan tumbuhan. Audio lebih cenderung pada hasil suara radas elektronik seperti komputer, radio, televisi, dan telepon.

Selain unsur dan anasir nan berupa aspek visual (susuk), komik juga harus menjadi sarana representasi aspek verbal (bahasa). Menurut Nurgiyantoro (2013), unsur-unsur bahasa kerumahtanggaan komik antara lain merupakan sebagai berikut:

  1. Penokohan. Yaitu nyata subjek yang dikisahkan dalam komik. Tokoh adalah pelaku dan penderita peristiwa, dan pengurutan peristiwa-keadaan inilah yang akan takhlik alur.
  2. Silsilah. Pengelanaan hidup tokoh cerita yang mutakadim dikreasikan sedemikian rupa sehingga tampak menjujut serta berharta memancing munculnya siasat suspense dan sureprise.
  3. Tema dan Kesusilaan. Aspek isi yang disampaikan kepada pembaca.
  4. Gambar dan bahasa. Elemen komik yang secara nyata dapat ditatap karena keduanya ialah sarana representasi komik itu sendiri.

Macam-jenis Komik

Menurut Arulan (2013), berdasarkan alat angkut nan digunakan internal memunculkan atau menerbitkan, komik dibagi menjadi sejumlah varietas, yaitu:

  1. Komik Strip. Komik strip ialah komik pendek yang terdiri dari beberapa panel dan galibnya muncul di surat kabar. Komik strip biasanya bertema humor dan bergaya maupun kartun karikatur.
  2. Buku Komik. Buku komik adalah kumpulan halaman komik yang dijilid beres dan diterbitkan secara berkala. Di Indonesia buku komik rata-rata semata-mata memuat suatu tajuk saja, sementara itu di Jepang beredar internal ukuran satu sentral nan terdiri terbit bilang kepala karangan komik. Komik jenis ini kembali dikenal dengan sebutan comic magazine.
  3. Graphic Novel. Graphic Novel atau novel grafis ialah komik nan punya gaya cerita yang naratif. Narasi lega novel grafis lazimnya makin kompleks dan cenderung ditujukan untuk pembaca dewasa.
  4. Webcomic. Adalah komik nan diterbitkan melangkahi kendaraan internet. Kurnia dari webcomic adalah semua insan dapat menerbitkan komiknya seorang dengan biaya nisbi murah dan dapat diakses oleh semua orang di berbagai retakan dunia.
  5. Komik Instruksional. Komik instruksional merupakan macam komik strip yang dirancang cak bagi harapan edukasi ataupun informasi. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat global (bahasa gambar dan huruf angka). Contohnya yaitu petunjuk manual pada organ-alat elektronik dan instruksi pemanfaatan topeng oksigen pada kabin pesawat terbang.

Menurut Daryanto (2010), berdasarkan fungsinya komik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Komik Membahu. Komik niaga jauh diperlukan di kacangan karena bersifat personal, menyediakan kelucuan yang kasar, dikemas dengan bahasa percakapan dan bahasa pasaran. Komik dagang punya kesederhanaan usia dan adab, dan adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap deifikasi pahlawan.
  2. Komik Pendidikan. Komik pendidikan cenderung menyenggangkan isi nan berkarakter informatif. Komik pendidikan banyak diterbitkan maka itu industri, dinas kebugaran, dan lembaga-lembaga non-profit.

Menurut Murah hati (2012), berdasarkan tren ceritanya, komik dibagi menjadi bilang spesies, yaitu:

  1. Gaya kartun. Mode ini biasanya dipakai bagi kisah-cerita humor, cerita petualangan bikin anak-anak , atau fantasi anak -momongan.
  2. Gaya realis. Gaya ini biasanya dipakai buat kisahan-cerita drama, petualangan/fantasi, rekaman, atau narasi-cerita kerjakan orang dewasa.
  3. Kecenderungan ekspresif. Mode ini biasanya dipakai dalam cerita-cerita petualangan penuh aksi/laga/penampikan. Atau komik-komik seni.
  4. Gaya surealistik. Gaya ini dipakai privat menggambarkan keadaan-keadaan yang dempang dengan pan-ji-panji mimpi, atau alam pangkal siuman.

Teknik Membuat Komik

Menurut Gumelar (2011), terdapat tiga jenis teknik yang biasa digunakan kerumahtanggaan membuat sebuah komik, yaitu:

a. Teknik Tradisional (Traditional Technique)

Pembuatan komik dengan teknik tradisional yakni dengan menunggangi alat dan target tradisional seperti pensil, pena, comek kedap air, spidol kecil, setip, cat, potlot warna, jeluang gambar, kertas HVS, cutter, dan hairdryer laksana pengering serta bahan bukan yang relevan digunakan.

Pembuatan komik dengan teknik tradisional dilakukan dengan jenjang berikut ini:

  1. Siapkan kertas sesuai dengan format nan dibutuhkan.
  2. Siapkan skripnya, apabila tidak cak semau, pencipta komik boleh berbarengan menitikkan ide yang cak semau di pikirannya.
  3. Tuliskan teks terlebih dahulu dengan memperhatikan tulisan tangan.
  4. Bagi rangka-tulangtulangan raw sketch (sketsa berangasan). Sketsa garang dibuat sesuai dengan skrip. Selanjutnya sketsa kasar akan disalin menjadi gambar intim jadi. Sketsa berangasan pula dapat dijadikan finished sketch (sketsa yang sudah rapi dan siap ditinta) agar bertambah menghemat perian.
  5. Sketsa kasar kemudian ditinta dengan menggunakan cumi-cumi bak atau pen permanen lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan.
  6. Awalan terakhir merupakan mewarna secara tradisional. Pron bila mewarna, dapat digunakan marker atau spidol dengan membuka penutup belakangnya sehingga pewarnaan akan lebih mudah karena warna akan kian banyak keluar.

b. Teknik Digital (Digital Technique)

Digital technique atau teknik digital merupakan teknik pembuatan digital dengan bantuan perangkat-perlengkapan digital. Alat-alat digital yang digunakan ialah komputer atau tablet dan software begitu juga Adobe Photoshop, Adobe Design, Corel Draw, dan lain-enggak sesuai kebutuhan. Pembuatan komik secara digital membutuhkan kemampuan nan lebih daripada pembuatan komik secara tradisional sebab pengerjaannya yang lebih selit belit.

Langkah-langkah nan dilakukan dalam teknik digital yang pertama adalah menggambar secara digital dengan menggunakan komputer maupun tablet. Komputer ataupun tablet nan digunakan cak bagi menggambar tentunya telah kebal software yang mutakadim disebutkan n domestik alat-alat digital.

c. Teknik Hibrid (Hybrid Technique)

Hybrid Technique merupakan teknik menciptakan menjadikan komik secara kombinasi antara pendirian tradisional dan cara digital. Jumlah dan persentase antara digital dan tradisional tidak dipermasalahkan, yang terpenting adalah menggabungkan dua teknik tersebut. Secara tradisional, perlengkapan-alat yang diperlukan sama dengan peranti-peranti dalam teknik tradisional. Alat-alat tersebut akan digabungkan dengan alat-alat digital sebagai halnya komputer, scanner, dan software dalam komputer untuk pewarnaan komik.

Langkah pembuatan komik dengan teknik gabungan, pertama yakni siapkan gambar hitam ceria yang mutakadim dibuat sebelumnya. Kemudian, lakukan scan plong gambar hitam putih tersebut sehingga diperoleh gambar dalam bentuk copy digital. Sesudah rajah menjadi bagan copy digital, buram akan diwarna dengan digital colouring. Pewarnaan secara digital dapat dilakukan dengan software sebagaimana Corel Draw, Adobe Photoshop, The Gimp, atau sejenisnya. Apabila pemotifan pada rang telah selesai, anju selanjutnya adalah lettering atau pemberian wacana. Pemberian teks dilakukan kerjakan memperjelas babak pelopor dalam komik. Pemberian referensi dapat dilakukan dengan Adobe Photoshop maupun software sejenisnya.

Kebaikan dan Kehabisan Komik

Komik dapat menjadi seleksian perumpamaan media penerimaan karena kecenderungan anak-anak nan makin menyenangi bacaan sarana hiburan seperti komik dibandingkan dengan membaca buku pelajaran. Menurut Trimo (1992), komik yang digunakan sebagai media penataran memiliki kebaikan dan kehabisan, yaitu:

a. Kelebihan Komik

Kelebihan ataupun logo komik umpama media penerimaan adalah sebagai berikut:

  1. Komik punya resan sederhana dalam penyajiannya.
  2. Mempunyai molekul urutan cerita yang memuat wanti-wanti yang besar sahaja disajikan secara ringkas dan mudah dicerna.
  3. Dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis.
  4. Dengan adanya perpaduan antara bahasa verbal dan non verbal, boleh memburu-buru pembaca memahami isi wanti-wanti yang dibacanya, karena pembaca terselamatkan bakal tetap fokus dan tetap plong jalurnya.
  5. Ekspresi nan divisualisasikan membuat pembaca tertentang secara romantis, mengakibatkan pembaca ingin terus membacanya sampai selesai.

b. Kekurangan Komik

Kekurangan alias kelemahan komik perumpamaan kendaraan pembelajaran adalah bagaikan berikut:

  1. Akomodasi sosok mengaji komik membuat malas membaca sehingga menyebabkan perlawanan-penolakan atas persendian nan tidak bercacah.
  2. Ditinjau dari segi bahasa komik belaka menggunakan kata-kata kotor atau kalimat-kalimat nan kurang dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Banyak persuasi-usaha yang memfokuskan kekerasan ataupun tingkah laku yang prevented.
  4. Banyak adegan percintaan yang menonjol.

Daftar pustaka

  • Sudjana, Nana dan Rivai, A. 2015. Kendaraan Pencekokan pendoktrinan . Bandung: Kilap Plonco Algensindo.
  • Gumelar, M.S. 2011. Comic Makin g. Jakarta: Penunjuk.
  • Enawaty, Elmy dan Hilma. 2010. Supremsi Pemanfaatan Media Komik terhadap Hasil Sparing Peserta Inferior X SMAN 3 Pontianak puas Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit . Kronik Pendidikan Matematika dan IPA.
  • Sadiman, A.S., dkk. 2010. Ki alat Pendidikan . Jakarta: Raja Grafindo.
  • McCloud, Scott. 1993. Understanding comics . New York: Harper Collins Publisers.
  • Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra Momongan . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  • Daryanto. 2010. Kendaraan Pengajian pengkajian . Yogyakarta: Gava Media.
  • Karim, Hikmat. 2012. How to Make Comic . Yogyakarta: Plotpoint.
  • Arulan, B.D. 2013. Media Komik Ilmu hitung intern Meningkatkan Pemahaman Materi Perkalian pada Siswa Kelas 3 Laksa Nurul Huda Malang . Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
  • Trimo, Soejono. 1992. Pengadaan dan Pemilihan Bahan Pustaka . Yogyakarta: Angkasa.

Bahasa Yang Digunakan Dalam Membuat Komik Adalah,

Source: https://www.kajianpustaka.com/2020/08/komik-pengertian-unsur-jenis-dan-teknik-pembuatan.html

Posted by: penningtonhishred.blogspot.com

0 Response to "Bahasa Yang Digunakan Dalam Membuat Komik Adalah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel